Kulit Tangan Membusuk, Wanita Pandeglang Ini Tak Bisa Berobat

MetroNews.co.id, Pandeglang – Nursanah (50) hanya bisa meringis kesakitan di tempat tidurnya. Warga Cimanggu, Pandeglang, Banten ini mengalami hal aneh lantaran setengah kulit tangan bagian kirinya tiba-tiba membusuk dan berubah warna menjadi hitam gelap.

Kepada detikcom, Sarnati (35) anak Nursanah mengatakan bahwa ibunya itu tadinya hanya mengeluh sakit pinggang sekitar 4 bulan yang lalu. Setelah dibawa ke klinik dan diberi obat, keluhan itu akhirnya hilang hingga sang ibu bisa beraktivitas kembali seperti biasa.

“Tadinya cuma sakit pinggang sampai enggak bisa duduk, terus kita bawa ke klinik. Kata dokter waktu itu tulang punggungnya keropos, tapi setelah diobatin langsung sembuh bahkan bisa jalan lagi,” katanya saat dihubungi di Pandeglang, Banten, Selasa (27/4/2021).

Sebulan setelah kejadian itu, Sarnati mengaku ibunya malah mengalami hal aneh. Tangan kiri Nursanah tiba-tiba terkelupas sendiri yang dia sebut seperti luka bekas siraman air panas.

Karena tidak memiliki biaya untuk berobat lagi, penanganan Nursanah hanya dilakukan melalui bidan desa setempat. Namun lama-kelamaan, kondisi tangan yang dialaminya itu malah makin memburuk hingga terjadi pembusukan dan berubah warna menjadi hitam gelap.

“Tiba-tiba tangannya begitu, kulitnya luarnya udah enggak ada. Sekarang timbul kulit baru, tapi membusuk dalamnya, kalau luarnya mah kering,” ujarnya.

“Tiga bulan ini enggak dibawa lagi a, enggak punya biaya. Paling cuma disuntik doang sama bidan, tadi siang juga ada dokter puskessmas ngecek, katanya harus dibawa ke rumah sakit. Tapi mau gimana, BPJS enggak ada, buat biaya pengobatannya juga enggak ada,” ungkapnya.

Meski mengalami hal aneh, Sarnati ingat sebelum tangan kiri ibunya membusuk, ayahnya Asbu sempat menemukan 3 ular tanah dalam waktu yang berbeda dan memotongnya hingga menjadi dua bagian. Keluarga ini pun sempat percaya sakit yang dialami Nursanah itu masih berhubungan dengan kejadian tersebut.

Kejadian pertama dialami suami Nursanah ketika menggembala kambing di kebun. Saat itu, Asbu kaget lantaran menemukan ular tanah yang mau mendekatinya hingga ia memotongnya menjadi dua bagian.

Sementara dua kejadian lainnya, dialami Asbu rumahnya sendiri. Pertama ular itu ditemukan di dekat kamar mandi dan yang terakhir di dekat pintu belakang rumahnya. Nasib kedua ular itu pun berakhir dengan kondisi yang sama, yaitu dipotong menjadi dua bagian karena khawatir malah membahayakan ke anggota keluarga.

“Kalau kata dukun mah si ularnya enggak terima gitu, udah mah dibunuh terus enggak dikubur. Kesannya dendam gitu larinya ke raga mamah saya,” katanya.

“Itu kata dukun setelah bapak motong ular jadi dua. Lukanya juga memang kayak digigit sama ular, tapi itu bukan karena digigit sama ular itu mah a, enggak mungkin sama ular juga” tuturnya.

Sarnati mengaku saat ini sedang mengurus kartu BPJS untuk Nursanah supaya bisa dibawa berobat ke rumah sakit. Ia berharap ibunya bisa segera ditangani dan bisa sembuh dari penyakit aneh tersebut.

“BPJS-nya lagi diproses a, tadi sudah minta tolong supaya diurusin. Soalnya kalau mau berobat biasa enggak ada biaya, mamah cuma ibu rumah tangga sementara bapak cuma kerja serabutan tergantung ada yang ngajak kerja,” pungkasnya.(Detik)